Sabtu, 11 Juli 2009

Konversi Kompor Gas Elpiji 3 Kg

Konversi minyak tanah ke kompor gas Elpiji 3 kg merupakan program secara nasional pemerintah yang bertujuan penghematan BBM. Dengan peralihan penggunaan BBM berupa minyak tanah ke gas elpiji Pemerintah berharap dapat menghemat APBN termasuk mengurangi beban rakyat dengan asumsi perbandingan menggunakan gas elpiji jauh lebih murah dan sesuai perhitungan, pemerintah dapat menghemat dan menyelamatkan anggaran Negara sampai trilyunan rupiah pertahun.
Program ini telah berjalan dan terealisasi di hampir seluruh wilayah Indonesia, termasuk di propinsi Sulawesi Selatan dan terkhusus di kabupaten Maros sendiri telah nyata dinikmati oleh masyarakat. Sebagai salah satu Desa di Kabupaten Maros, Desa MoncongloE Lappara melalui rapat sosialisasi kompor gas elpiji pada tanggal 21 April 2009 di Kantor Desa MoncongloE Lappara, program ini mulai diperkenalkan kepada masyarakat. Kemudian berdasarkan keputusan rapat, maka pendataan warga desa ditangani oleh masing-masing Ketua RT sebanyak 18 RT se Desa MoncongloE Lappara. Dengan kepedulian dan rasa tanggung jawab yang tinggi dari para Ketua RT ini sehingga hanya dalam hitungan mingguan proses pendataan warga telah nampak hasilnya.
Adapun jumlah pendataan Kepala Keluarga itu secara rinci sebagai berikut :

I. Dusun Mangempang (RW 01), sebanyak 97 KK terbagi :
- RT 01 sebanyak 47 KK
- RT 02 sebanyak 50 KK
II. Dusun MoncongloE Lappara (RW 02 ), sebanyak 790 KK terbagi :
- RT 01 sebanyak 65 KK
- RT 02 sebanyak 36 KK
- RT 03 sebanyak 45 KK
- RT 04 sebanyak 56 KK
- RT 05 sebanyak 124 KK
- RT 06 sebanyak 95 KK
- RT 07 sebanyak 37 KK
- RT 08 sebanyak 123 KK
- RT 09 sebanyak 70 KK
- RT 10 sebanyak 31 KK
- RT 11 sebanyak 37 KK
- RT 12 sebanyak 55 KK
- RT 13 sebanyak 16 KK

III. dusun Ballapati (RW 03 ) sebanyak 121 KK terbagi :
- RT 01 sebanyak 44 KK
- RT 02 sebanyak 37 KK
- RT 03 sebanyak 40 KK

Jumlah keseluruhan adalah 1.008 KK yang mendapatkan kompor gas elpiji di Desa MoncongloE Lappara. Kepala Desa MoncongloE Lappara, MANSYUR pada penyerahan secara simbolis di kantor Desa mengatakan sangat bersyukur bahwa program ini berjalan dengan lancar tanpa ada keluhan yang berarti dari masyarakat dan memperkirakan perbandingan masyarakat yang telah mendapat kompor gas elpiji 3 kg sebanyak 80 % sedangkan yang belum mendapatkan sisa 20 %. Hal itu terjadi karena sebagian masyarakat kurang memperhatikan akan informasi tentang program tersebut dan baru menyadari ketika barang telah dibagikan ke masyarakat yang telah terdaftar.

Minggu, 08 Maret 2009

PELANTIKAN ORT


Pada tanggal 6 Pebruari 2009 bertempat di Gedung SDN no.10 MoncongloE Lappara telah diadakan acara Pelantikan Pengurus Organisasi Rukun Tetangga (ORT) dengan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Desa MoncongloE Lappara no.02/SKPTS/II/2009, pata Ketua RT yang dilantik tersebut adalah Ketua RT 10, Ketua RT 11 , Ketua RT 12 dan Ketua RT 13. Ketua RT 10 Dukuh Manggala merupakan pergantian pengurus dari H. RAHMAT HARIS,SE yang telah mengundurkan diri dan dengan melalui proses pemilihan maka digantikan oleh SYAMSUL ALAM DM,ST
Mengingat bahwa lingkup wilayah RT 10 Dukuh Manggala semakin padat penduduk maka berdasarkan rapat bersama antara pemerintah Desa, BPD dan warga setempat, dibentuklah RT 11 dan RT 12 dengan berdasarkan hasil pemilihan dan surat Keputusan Kepala Desa MoncongloE Lappara no.03/SKPTS/II/2009 menetapkan ABD RAHIM sebagai Ketua RT 11 dan YAMID YUSUF sebagai Ketua RT 12. Di bagian lain wilayah Desa MoncongloE Lappara yaitu di kompleks Bukit Nirwana Permai dibentuk juga satu RT yakni RT 13 merupakan RT pertama di kompleks ini dengan Ketua RT adalah ACHMAS MUHAMMAD GUNTUR
Acara pelantikan ini dihadiri oleh Kepala Desa MoncongloE Lappara beserta staf, Ketua BPD dan Anggota, Kepala Dusun MoncongloE Lappara, Pejabat setingkat Dusun wilayah BTN Asabri, para Ketua RT se Desa MoncongloE Lappara,Imam Desa, tokoh pemuda dan pemuka masyarakat lainnya.
Dalam sambutan pelantikan tersebut, kepala Desa MoncongloE Lappara mengurai maksud dan tujuan pembentukan RT adalah untuk lebih memperlancar tugas pemerintahan yang diembangnya dengan melalui perpanjangan tangan Ketua RT, maka segala permasalahan dan kebutuhan masyarakat terutama yang berhubungan dengan pemerintah desa dapat cepat teratasi dan terselesaikan. Salah satu wujud nyata peran Ketua RT yang diberikan oleh pemerintah Desa adalah pemberian Pengantar RT, dimana bahwa setiap warga yang berkepentingan dengan pemerintah desa tanpa adanya surat pengantar dari Ketua RT maka warga tersebut tidak dilayani. Hal ini cukup mendasar bahwa pemerintah desa tidak serta merta mengetahui keadaan pasti tentang keadaan warga bersangkutan, melainkan RT-lah yang paling mengetahui seluk beluk warganya.
Selanjutnya Kepala Desa meminta bahwa setiap permasalahan warga apapun bentuknya, diharapkan penyelesaiannya melalui jenjang prosedur. Ketiaka terjadi permasalahan sebaiknya diselesaikan dulu di RT dengan tanpa ada penyelesaian baru akan ditindaklanjuti ke Kepala Dusun dan kepala Desa. Beragam permasalahan dan urusan masyarakat tentu ada juga berdasarkan aturan dan job sesuai jabatan masing-masing sehingga yang diperlukan adalah saling koordinasi dan komunikasi yang berkesinambungan mulai dari tingkat RT sampai ke tingkat Pemerintah Desa / Kepala Desa
Rangkaian acara pelantikan tersebut dibuka oleh Sekretaris Desa, sambutan kepala Desa dan Ketua BPD, kemudian pengambilan sumpah/ janji Jabatan para Ketua RT yang dilantik yang ditutup dengan pembacaan doa oleh Imam Desa MoncongloE Lappara.

KERJA BAKTI MEMBENAHI LINGKUNGAN




Sebagai implementasi dari keberadaan desa yang merupakan bentuk wilayah otonomi bahwa desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat berdasarkan asal usul dan adat istiadat yang diakui dan dihormati dalam sistim pemerintahan NKRI. Kepala Desa adalah pemegang Pemerintahan Desa dan bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD) menyelenggarakan pemerintahan termasuk membina segala budaya adat yang hidup dan berkembang dalam masyarakat. Adat dan budaya yang dikenal sangat kental dalam kehidupan masyarakat pedesaan adalah kegiatan gotong royong. Hal ini menjadi salah satu agenda pemerintah desa MoncongloE Lappara yang dinahkodai oleh Mansyur, menimbulkan kembali budaya tersebut dalam bentuk gotong royong mengadakan kerjabakti membenahi lingkungan.
Kegiatan ini dipandang sebagai wadah untuk mengukur tingkat kebersamaan dan swadaya yang dimiliki masyarakat. Lingkungan yang tertata dengan baik menjadi cermin dari tingginya partisipasi, kebersamaan dan kepedulian masyarakat. Hal inilah yang menjadi dasar berpijak sehingga pemerintah Desa MoncongloE Lappara sering mengadakan kegiatan kerja bakti, bersama warga masyarakat yang terlebih dahulu memberikan arahan kepada para Kepala Dusun, Ketua RT dan tokoh Masyarakat lainnya untuk ikut memberikan dorongan dan kesadaran bergotong royong bagi warga di wilayah masing-masing.

Jumat, 06 Februari 2009

Sejarah

Desa MoncongloE Lappara merupakan wilayah mekaran dari Desa MoncongloE yang saat itu masih di bawah naungan Kecamatan Mandai Kabupaten Maros. Sejak tahun 1994 Desa MoncongloE Lappara resmi berdiri sebagai desa persiapan dengan penunjukan Kepala Desa pertama adalah bernama Abdul Rasyid. Dengan berbagai upaya dalam masa kepemimpinanya, Abdul Rasyid berkantor di rumah Kepala Dusun Mangempang yang waktu itu membawahi wilayah Dusun Mangempang dan Dusun MoncongloE Lappara. Selama kurung waktu 3 (tiga) tahun berusaha membangun desa termasuk pengadaan kantor desa sendiri. Sehingga pada tahun 1997 Desa MoncongloE Lappara menjadi desa Defenitif yang berdasarkan UU no.5 tahun 1975 menjabat selama 8 (delapan) tahun.
Pada tahun 2001 Desa MoncongloE Lappara beralih telah di bawah naungan Kecamatan MoncongloE yang seiring dengan itu sampai pada bulan Desember 2005 masa jabatan Abdul Rasyid sebagai Kepala Desa MoncongloE Lappara telah berakhir, sehingga dengan pertimbangan tehnis Pemkab Maros maka diangkatlah pejabat sementara Kepala Desa MoncongloE Lappara yaitu L.Non Kese, S.Ip ( Sekcam MoncongloE )
Pada bulan September 2006 diadakan pemilihan Kepala Desa dengan kandidat yang terpilih adalah bernama Mansyur dengan berdasarkan UU no.32 tahun 2004 masa jabatan selama 6 (enam) tahun dan menjalani sampai tahun 2012

Letak Geografis

Desa MoncongloE Lappara termasuk daerah dataran tinggi dengan ketinggian 500.meter dari permukaan laut. Luas wilayah adalah 9.73 km, pada tahun 2003 telah membawahi 3 (tiga) Dusun ; Mangempang, MoncongloE Lappara dan Ballapati. Sebahagian wilayah adalah daerah persawahan.
Adapun batas-batas wilayah desa moncongloE Lappara adalah :

Utara : Desa MoncongloE ( Maros ) dan kel. Paccerakkang ( Makassar )
Selatan : Desa Jene Madingin ( Kabupaten Gowa) dan Kel. Manggala ( makassar )
Barat : Kelurahan manggala ( makassar )
Timur : Desa MoncongloE Bulu ( Maros )

Desa MoncongloE Lappara dengan potensi kawasan perumahan telah membawahi beberapa area perumahan yaitu : Perumahan Asabri di bangun pada tahun 1997 dengan luas wilayah +_ 30.Ha, perumahan Dukuh Manggala juga pada tahun 1997 dengan luas wilayah +_ 7.Ha dan masih melakukan pengembangan, perumahan Bukit Nirwana Permai pada tahun 2007 dengan luas wilayah +_ 5. ha dan perumahan Golden Hills dengan luas wilayah +_4. ha.

Pemerintah

Sejak berdirinya Desa MoncongloE Lappara tahun 1994 berpenduduk +_1.700-an jiwa merupakan wilayah batas Kabupaten Maros sebelah selatan. Dengan letak Desa MoncongloE Lappara berbatasan 3 (tiga) wilayah ; Kab.Maros, Kab. Gowa dan Kota Makassar, sehingga memberi warna tersendiri bagi daerah ini untuk terus memacu diri berkembang memenuhi tuntutan kemajuan dan harapan masyarakatnya. Di bawah kepemimpinan Abdul Rasyid saat itu, proyek yang terasa berarti dan nampak di masyarakat adalah dengan pengerjaan jalan pengerasan sepanjang +_ 1,5 km di Dusun MoncongloE Lappara melalui proyek Penanggulangan dan pembangunan Desa tertinggal ( P3DT ) pada tahun 1997, kemudian jalan poros PDAM sepanjang +_ 3,0 km.
Meskipun Desa MoncongloE Lappara merupakan kawasan perumahan, namun hampir seperdua bagian wilayahnya adalah area pertanian, sehingga bagi penduduk asli daerah ini rata-rata masih bermatapencaharian sebagai petani. Atas dasar tersebut maka pemerintah desa melalui peraturan dan petunjuk dari BPP ( Balai penyuluhan Pertanian ) Kecamatan dan Kabupaten merealisasikan struktur pengolahan pertanian dengan membentuk Lembaga pertanian bernama POSLUHTAN ( Pos Penyuluhan Pertanian ) pada tahun 2005 dengan membawahi 5 (lima) kelompok tani. Adapun kelompok tani yang telah terbentuk sampai sekarang adalah :

1. Kelompok Tani BUNGA BANGSA berkedudukan di Dusun MoncongloE Lappara
2. Kelompok Tani SAMATURU berkedudukan di Dusun Mangempang
3. Kelompok Tani REFORMASI berkedudukan di Dusun Ballapati
4. Kelompok Tani PEDULI berkedudukan di Dusun MoncongloE Lappara
5. Kelompok Tani ASHSHABUL YAMIN berkedudukan di MoncongloE Lappara boko

Dengan struktur lembaga dan wilayah pertanian tersebut, Desa MoncongloE Lappara cukup mendapat perhatian dari pemerintah Pusat dan Daerah melalui proyek bantuan seperti : Kredit Usaha tani ( KUT ) tahun 2005, bantuan bibit padi, jagung dan kedelai serta saat ini telah berjalan proyek FEATI merupakan program tehnologi dan informasi bagi petani yang didanai oleh bank dunia.

Awal Pemerintah Mansyur

Sejak dilantik pada bulan September 2006 lalu, Mansyur sebagai pucuk pimpinan Pemerintah Desa MoncongloE Lappara masa bakti 2006 - 2012, berbagai upaya di bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan terus ditata. Dengan misi utama MAJU BERSAMA MEMBANGUN DESA dan MENGABDIKAN DIRI DENGAN KARYA NYATA, MEWUJUDKAN DESA MONCONGLOE LAPPARA YANG BERSINAR, merupakan tuntutan pemerintahan yang harus diraelisasikannya.
Berangkat dari misi tersebut, Mansyur berupaya mengadakan pendekatan dan membangun komunikasi yang selaras antar pemerintahan tingkat atasan dan juga kepada warga masyarakat. Al'hasil dengan terbangun hubungan itu diharapkan dapat menjadi solusi bagi peningkatan kemajuan Desa MoncongloE Lappara.
Sebagai Kepala Desa, Mansyur sangat menyadari bahwa jabatannya adalah amanah, dengan memimpin +_4.000-an penduduk masyarakat yang sangat beragam dengan keberadaan beberapa kompleks perumahan, sehingga menjadikan daerah ini amat berbeda di banding desa-desa lainnya se Kecamatan MoncongloE.
Dengan kerjasama yang baik antara masyarakat dan pemerintah, Mansyur berperan sebagai tongkat penyambung yang terpercaya dengan memadukan antara usulan masyarakat dan menyampaikannya kepada Pemerintahan tingkat atasan selaku penentu kebijakan, maka lahirlah proyek pembangunan di Desa MoncongloE Lappara.
Proyek yang telah nyata dan dirasakan oleh masyarakat saat ini adalah berupa : pengaspalan jalanan Dusun MoncongloE Lappara sepanjang +_1.Km, pengaspalan jalanan sepanjang +_700.meter di poros Mangempang-Makassar, beberapa jalanan lorong juga telah divaping block, pembangunan gedung Pos Kesehatan Desa (POSKESDES) yang nantinya akan menjadi Puskesmas Pembantu.

Foto-Foto Aparat Pemerintah Desa MoncongloE Lappara

Foto: Kepala Desa MoncongLoe Lappara, Bpk. Mansyur


Foto: Sekretaris Desa MoncongloE Lappara, Bpk. Ismail


Foto Bersama Staff

Sabtu, 31 Januari 2009

Website Desa MoncongloE Lappara

Selamat datang di Website Desa MoncongloE Lappara.

Website ini dibuat untuk menjalin komunikasi antar aparat desa dengan warga desa mocongloe lappara serta aparat pemerintahan daerah kabupaten maros.

Salam.