Konversi minyak tanah ke kompor gas Elpiji 3 kg merupakan program secara nasional pemerintah yang bertujuan penghematan BBM. Dengan peralihan penggunaan BBM berupa minyak tanah ke gas elpiji Pemerintah berharap dapat menghemat APBN termasuk mengurangi beban rakyat dengan asumsi perbandingan menggunakan gas elpiji jauh lebih murah dan sesuai perhitungan, pemerintah dapat menghemat dan menyelamatkan anggaran Negara sampai trilyunan rupiah pertahun.Program ini telah berjalan dan terealisasi di hampir seluruh wilayah Indonesia, termasuk di propinsi Sulawesi Selatan dan terkhusus di kabupaten Maros sendiri telah nya
ta dinikmati oleh masyarakat. Sebagai salah satu Desa di Kabupaten Maros, Desa MoncongloE Lappara melalui rapat sosialisasi kompor gas elpiji pada tanggal 21 April 2009 di Kantor Desa MoncongloE Lappara, program ini mulai diperkenalkan kepada masyarakat. Kemudian berdasarkan keputusan rapat, maka pendataan warga desa ditangani oleh masing-masing Ketua RT sebanyak 18 RT se Desa MoncongloE Lappara. Dengan kepedulian dan rasa tanggung jawab yang tinggi dari para Ketua RT ini sehingga hanya dalam hitungan mingguan proses pendataan warga telah nampak hasilnya.Adapun jumlah pendataan Kepala Keluarga itu secara rinci sebagai berikut :
I. Dusun Mangempang (RW 01), sebanyak 97 KK terbagi :
- RT 01 sebanyak 47 KK
- RT 02 sebanyak 50 KK
II. Dusun MoncongloE Lappara (RW 02 ), sebanyak 790 KK terbagi :
- RT 01 sebanyak 65 KK
- RT 02 sebanyak 36 KK
- RT 03 sebanyak 45 KK
- RT 04 sebanyak 56 KK
- RT 05 sebanyak 124 KK
- RT 06 sebanyak 95 KK
- RT 07 sebanyak 37 KK
- RT 08 sebanyak 123 KK
- RT 09 sebanyak 70 KK
- RT 10 sebanyak 31 KK
- RT 11 sebanyak 37 KK
- RT 12 sebanyak 55 KK
- RT 13 sebanyak 16 KK
III. dusun Ballapati (RW 03 ) sebanyak 121 KK terbagi :
- RT 01 sebanyak 44 KK
- RT 02 sebanyak 37 KK
- RT 03 sebanyak 40 KK
Jumlah keseluruhan adalah 1.008 KK yang mendapatkan kompor gas elpiji di Desa MoncongloE Lappara. Kepala Desa MoncongloE Lappara, MANSYUR pada penyerahan secara simbolis di kantor Desa mengatakan sangat bersyukur bahwa program ini berjalan dengan lancar tanpa ada keluhan yang berarti dari masyarakat dan memperkirakan perbandingan masyarakat yang telah mendapat kompor gas elpiji 3 kg sebanyak 80 % sedangkan yang belum mendapatkan sisa 20 %. Hal itu terjadi karena sebagian masyarakat kurang memperhatikan akan informasi tentang program tersebut dan baru menyadari ketika barang telah dibagikan ke masyarakat yang telah terdaftar.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar